Padang Pariaman, Inmas–Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini MTsN 2 Padang Pariaman menerapkan kelas genderisasi dalam membentuk karakter siswa. Hal ini dapat menciptakan kebebasan berpendapat dan berekspresi pada diri remaja yang membuat mereka lebih aktif. Dengan begitu tak ada batasan dan penghalang bagi para siswa untuk berekspresi sehingga interaksi antar siswa lebih terbuka.

Kepala Madrasah, Zaitul Makmur menyampaikan bahwa dengan terpisahnya kelas laki-laki dan perempuan, para siswa menjadi lebih fokus dalam belajar, karena tidak ada lagi godaan dari lawan jenis dalam menerima pelajaran dalam kelas, dan mereka juga menjadi lebih kompak. Dan Zaitul juga berharap agar program tersebut menjadikan siswa lebih berkarakter dan bermartabat

Dikatakannya, dengan pemisahan laki-laki dan perempuan, para siswa menjadi lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar, karena tidak ada gangguan dari lawan jenisnya, dan relasi antar gender menjadi lebih solid dan kekompakkan juga makin terjaga.

“Hal ini terbukti pada kelas laki-laki yang membawa bekal setiap hari, mereka membawa bekal dengan tidak merasa malu lagi dengan teman-temannya dan juga melaksanakan makan bersama di kelas mereka. Semoga melalui program genderisasi ini, siswa MTsN 2 Padang Pariaman menjadi lebih berkarakter dan bermartabat,” ujar Zaitul saat ditemui Humas di ruangan Kepala Madrasah, Selasa (18/9).

Zikra Fauzan, salah seorang wali kelas laki-laki mengatakan bahwa para guru merasa lebih mudah dan terarah untuk membina siswa laki-laki, karena mereka lebih leluasa dalam menceritakan masalah ataupun problema yang mereka hadapi baik di madrasah, maupun masalah yang mereka hadapi dalam keluarga.

“Penerapan genderisasi mempunyai dampak positif yang lebih banyak, selain para siswa lebih berkonsentrasi dalam belajar, mereka menjadi lebih leluasa dalam menceritakan masalah yang mereka hadapi baik di sekolah maupun masalah mereka dalam keluarga, sehingga pembinaan siswa menjadi lebih mudah dan terarah”. Tutup Zikra. (Risna/Rina)